Tahukah kamu?
Betapa inginnya aku melemparkanmu ke neraka,
menguras lemak-lemak dalam tubuhmu,
memasukkan buah zaqqum ke dalam mulutmu.
Tahukah kamu?
Betapa inginnya aku menumpahkan nanah ke dalam kerongkonganmu,
memanggang daging-dagingmu,
menarik keluar lidahmu itu.
Dan apakah kamu tahu?
Betapa berharapnya aku engkau mati,
betapa bersyukurnya aku jika engkau tak pernah ada,
betapa inginnya aku mencukur habis rambut keritingmu itu.
Aku manusia dan kau juga,
aku akan bersabar,
sabar menanti saat itu,
saat di mana aku akan tertawa,
sedang engkau akan bersujud di kakiku.
Sabtu, 11 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
iih waw..!
BalasHapuspuisi.na kerent,,
tpi sadis... :D
Mengungkap kemarahan tidak berarti harus memposisikan diri menjadi TUHAN
BalasHapus